Kepemimpinan Inspiratif Ala Marissa Mayer 12 October 2017 – Posted in: Inspirasi – Tags: , , , ,

Dunia digital baru saja dikejutkan dengan berita kepindahan Marissa Mayer ke Yahoo!. Tak tanggung-tanggung, di perusahaan yang tengah disorot akibat prestasinya yang tengah menurun itu, Marissa menduduki jabatan terpenting, yakni sebagai CEO. Hal itu membuat Marissa, yang baru berusia 37 tahun, tercatat sebagai CEO termuda dalam daftar 500 perusahaan terbesar di Amerika Serikat.

Memang Marissa tak hanya cantik rupawan. Di Google, prestasinya pun cemerlang. Lulusan Universitas Standford ini merupakan salah satu karyawan pertama dan orang terpenting di Google. Dia pula yang telah ikut membesarkan perusahaan mesin pencari itu menjadi yang paling sukses di dunia.

Marissa bergabung dengan Google pada tahun 1999 sebagai karyawan ke-20. Dia juga merupakan insinyur wanita pertama yang masuk ke dalam perusahaan itu. Selama di Google, dia telah menduduki berbagai posisi, mulai dari pengembang, desainer, manajer produk, hingga eksekutif perusahaan.

Marissa terkenal dengan gaya kepemimpinannya yang berkualitas dan inspiratif. Carmine Gallo, penulis buku The Presentation Secret of Steve Jobs, pernah mewawancarai Marissa dalam sebuah riset untuk bukunya yang berjudul Fire Them Up. Di buku itu, Carmine membahas soal kualitas para pemimpin yang inspiratif.

Menurut Carmine, Marissa memiliki tiga ciri pemimpin yang berkualitas. Ciri pertama, Marissa memiliki passion terhadap pekerjaannya. Sebagai salah seorang pegawai awal Google, ia sebenarnya sudah dapat menikmati masa pensiun dan kaya raya. Tetapi, ia masih bertahan untuk bekerja, mengembangkan produk-produk yang ia cintai.

Asal Anda tahu, Marissa bertanggung jawab atas pengembangan banyak produk di Google. Di antaranya, Google Search, Gmail, Google News, Google Images, dan Google Maps. Sentuhan kreativitas Marissa yang menyukai tampilan sederhana tetapi menarik dan user friendly itu masih dapat kita nikmati saat ini. Produk-produk itulah warisannya di Google.

I think Google should be like a Swiss Army knife: clean, simple, the tool you want to take everywhere,” kata Marissa.

Marissa adalah pekerja keras. Ia bekerja mulai pukul 9 pagi hingga 8 malam. Setelah itu, dia akan mengambil break untuk berlatih di gym, sebelum kemudian kembali bekerja dan membaca email hingga pukul 11 malam. Orang biasa tentunya tidak akan memiliki energi untuk bekerja keras sebesar Marissa—kecuali jika ia benar-benar memiliki passion terhadap pekerjaannya. Sebagai pengembang produk, ia merasa kagum dan meyakini bahwa terobosan-terobosan Google dapat dan telah mengubah kehidupan umat manusia menjadi lebih baik.

Kualitas kepemimpinan kedua yang dimiliki oleh Marissa adalah persuasif. Dia bukan hanya seorang pembicara yang baik, tapi juga seorang pendongeng (storyteller) yang memikat. Dia lebih banyak menggunakan gambar dan cerita untuk membius para pendengarnya. Untuk presentasi selama satu jam, misalnya, Marissa hanya menggunakan 10 slide yang semuanya berisi foto.

Kualitas kepemimpinan ketiganya adalah kemampuannya dalam memotivasi tim. Sebagai motivator yang ulung, ia rajin mendengarkan dan menasihati para stafnya. Employees, especially young people, want to feel as though their work has meaning,” ucapnya. Dia tahu bagaimana menghargai pendapat dan hasil kerja timnya.

Di Google, setiap hari selama 90 menit, mulai pukul 4 sore, Marissa menyediakan waktunya untuk mendengarkan dan berdiskusi dengan stafnya secara personal. Dalam sesi tersebut, setiap staf secara perorangan, dapat memberikan kritik ataupun mengemukakan ide-idenya. Meskipun waktu yang diberikan oleh Marissa untuk bertemu dengan stafnya itu biasanya hanya beberapa menit saja, namun hal itu dapat membuat mereka merasa dihargai dan didengarkan pendapatnya.

Ya, itu adalah 3 kualitas dan praktik kepemimpinan yang inspiratif dari Marissa Mayer, yang dapat ditiru oleh para pemimpin lain.

Gambar: http://www.topnews.in

Last Updated (Friday, 27 July 2012 18:05)