5 Kiat Mencapai Solusi Win-Win 29 Juli 2020 – Posted in: Bagi Pengalaman, Ide, Inspirasi, Tips – Tags: , , , , , ,

Oleh: Betti Alisjahbana

Di era perubahan yang semakin lama semakin cepat, kemampuan kita untuk bekerjasama dengan berbagai pihak, baik di dalam organisasi maupun dengan mitra di luar organisasi, dan dengan pelanggan sangat diperlukan. Didalam bekerjasama, sering kita harus bernegosiasi. Misalnya saja bernegosiasi tentang penggunaan sumber daya yang terbatas yang dibutuhkan oleh kedua pihak. Bisa juga bernegosiasi tentang bentuk kerjasama dengan mitra. Negosiasi dengan klien ketika ada perubahan kondisi dibandingkan dengan kesepakatan awal yang telah dituliskan di dalam kontrak dan masih banyak lagi jenis negosiasi.

Seringkali, didalam negosiasi, masing-masing pihak datang dengan usulan yang memenuhi kebutuhannya. Lalu ketika bernegosiasi masing-masing pihak berjuang agar usulannya bisa diterima oleh pihak yang lain. Pada akhir negosiasi, ada yang menang, yaitu yang usulannya diterima, dan ada yang kalah, yaitu yang terpaksa menerima usulan pihak yang lainnya. Yang menang gembira, sementara yang kalah kecewa. Kekecewaan ini bisa menjadi ganjalan dalam hubungan selanjutnya.

Sebuah negosiasi yang Win-win adalah sebuah negosiasi dimana posisi masing-masing di eksplorasi, baik posisi Anda maupun posisi mitra negosiasi, untuk mencapai hasil negosiasi yang bisa diterima oleh kedua pihak. Dan yang memberikan semaksimal mungkin apa yang diinginkan olah masing-masing pihak. Kedua pihak gembira dengan hasil yang diperoleh. Itulah yang disebut sebagai Win-Win. Dengan hasil yang win-win hubungan para pihak untuk selanjutnya pun baik.

Berikut ini adalah kiat-kiat untuk Negosiasi yang Win-win

1. Mulai dengan Pola Pikir Win-win (Win-win Mindset)

Pola pikir Win-win terdiri atas 3 hal, yaitu :

          1. Kedewasaan. Kedewasaan bukan tentang umur, melainkan memiliki keseimbangan antara keberanian dan keinginan untuk menang dengan tetap memperhatikan kepentingan pihak lain. Ada orang yang umurnya masih sangat muda, tetapi sudah dewasa, karena memiliki keseimbangan ini. Ada juga yang secara umur sudah banyak, tetapi hanya memikirkan kepentingannya sendiri, dan karenanya belum dewasa.
          2. Integritas. Integritas yang dimaksud dalam hal ini adalah memegang janji dan memperlakukan pihak lain dengan standar yang sama dengan standar yang diterapkan kepada diri sendiri. Jadi bila Anda ingin kepentingan Anda terpenuhi, maka Andapun ingin memastikan bahwa kepentingan pihak lainpun terpenuhi.
          3. An Abundance Mentality. Orang dengan Abundance Mentality merasa ada banyak kemungkinan dan ada serba banyak di dunia ini. Karenanya dia tidak berhenti mencari opsi-opsi yang bisa menjawab kepentingan semua pihak.

3 Win WIn Mindset

2. Tanyakan apa hal-hal yang penting yang ingin dicapai oleh mitra negosiasi

Ketika kita melakukan negosiasi, biasanya kita hanya memperkirakan intensi pihak lain, apa yang menjadi prioritas dan perhatiannya. Sayangnya seringkali para negosiator tidak menanyakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik apa yang melatarbelakangi posisi pihak lain. Kita perlu tahu apakah kita bisa menghubungkan tujuan kita dengan tujuan mitra negosiasi. Semakin baik kita tahu apa yang di inginkan mitra negosiasi, dan apa yang penting baginya, semakin baik kita bisa sampai pada solusi yang menjawab kebutuhan kedua pihak.

Berbekal pola pikir Win-win, maka tanyakan apa hal-hal yang penting yang ingin dicapai oleh mitra negosiasi. Ajukan pertanyaan-pertanyaan agar kita mengerti latar belakang yang mendasarinya. Di dalam bertanya dan mendengarkan jawaban, pastikan Anda berpikiran terbuka dan tidak menghakimi.

3. Sampaikan hal-hal penting yang ingin Anda capai

Setelah memahami hal-hal yang ingin dicapai oleh mitra negosiasi dan apa yang mendasarinya, sampaikan hal-hal yang penting dari sisi Anda, dan sampaikan juga mengapa itu penting bagi Anda. Biasanya ketika Anda telah menunjukkan kepedulian Anda pada apa yang penting bagi mitra negosiasi, maka kepedulian itu akan berbalas

4. Bersama buat alternatif-alternatif solusi

Setelah masing-masing memahami apa yang penting bagi masing-masing pihak dan mengapa itu begitu penting, Anda bisa mengajak mitra negosiasi untuk Bersama-sama memikirkan alternatif-alternatif solusi yang bisa menjawab kedua kepentingan. Pada tahap ini diharapkan yang terjadi adalah kedua pihak memikirkan kepentingan Bersama dan bukan masing-masing ingin mempertahankan alternative yang diusulkannya dan menyerang usulan pihak lawan. Dengan An Abundance Mentality dimana Anda percaya bahwa alternative nya ada banyak, maka sebelum mendalami salah satu alternative, pastikan ada banyak alternative dulu di atas meja.

5. Bersama pilih alternatif terbaik yang bisa diterima oleh kedua pihak

Setelah memiliki beberapa alternative solusi kini saatnya untuk mengerucutkan pada satu atau dua alternative terbaik yang bisa menjawab hal-hal terpenting bagi kedua pihak. Sempurnakan alternative yang dipilih tersebut agar kedua pihak merasa kepentingannya terjawab dan puas dengan solusi Bersama yang dipilih.

Sebagai ilustrasi bagaimana langkah-langkah diatas dilaksanakan, saya ambil contoh ketika ada salah satu klien berkirim surat, minta penundaan implementasi proyek e-commerce ke tahun depan. Padahal kegiatan implementasi sudah berjalan, dan sudah rampung 50%. Berbekal win-win mindset, tim yang menangani proyek ini bertemu dengan klien untuk mencari solusi yang win-win bagi kedua belah pihak.

Ketika ditanyakan lebih jauh ternyata klien tersebut tetap ingin melanjutkan proyek e-commercenya, hanya saja mereka sedang mengalami problem cash flow, sehingga harus menunda beberapa inisiatif, termasuk e-commerce ini. Tim kami yang menangani e-commerce ini menyampaikan bahwa resources yang sudah dimobilisasi untuk melaksanakan e-commerce ini berasal dari berbagai sumber, dan apabila di tunda, tahun depan belum tentu tim nya akan sama, yang artinya membutuhkan waktu dan upaya tambahan untuk menyelesaikan. Selain itu, pada situasi seperti saat ini, lebih sulit untuk mendapatkan proyek baru.

Setelah saling memahami situasi masing-masing pihak, serta hal-hal yang penting dari masing-masing pihak, Bersama-sama dibahas beberapa alternative solusi. Akhirnya kedua belah pihak bersepakat untuk tetap melanjutkan proyek tersebut, hanya dilakukan penundaan pembayaran hingga tahun depan. Kedua pihak merasa ini adalah solusi yang baik, dan hubungan dengan klien ini menjadi semakin baik lagi.

Situasinya akan sangat berbeda bila masing-masing pihak bersikeras hanya memikirkan kepentingannya sendiri, dan tidak berusaha mencari solusi yang win-win.

Semoga artikel ini memberikan inspirasi untuk melakukan pendekatan yang berbeda dalam bernegosiasi pada kesempatan selanjutnya.

 

Salam hangat penuh semangat